BAKTI SOSIAL KAMPUNG EMAS UNY

Dusun Plumbungan, Putat, Patuk Gunungkidul merupakan salah satu kampung binaan Universitas Negeri Yogyakarta yang tenar disebut sebagai kampung EMAS (Elok, Mandiri, Aspiratif, Sejahtera). Menurut pengurus Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Yogyakarta UNY, Sardiman AM., M.Pd., bangsa Indonesia mayoritas masyarakatnya hidup di wilayah perdesaan dan bermata pencaharian sebagai petani. Lahan pertanian yang subur dan luas menjadi tumpuan masyarakat untuk bercocok tanam dan menghasilkan beragam sumber pangan bagi anggotanya.

"Kehidupan masyarakat desa dengan tradisi pertaniannya itu merupakan simbol dari kearifan lokal yang sudah berkembang sekian lama untuk menjaga dan merawat kepemilikan lahan dan pangan," katanya. Selain itu, juga sebagai simbol rasa kesatuan rakyat yang diikat oleh kepentingan terhadap kebutuhan hidup melalui kerja gotong royong untuk terus berproduksi, sekaligus sebagai simbol adanya upaya pengembangan usaha-usaha kreatif demi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Inilah yang menjadi dasar pengembangan kampung EMAS di Plumbungan.

Pada dies natalis ke-50 UNY, selain menjadi tempat penyelenggaraan Festival Dewi Sri, Plumbungan juga menjadi tujuan bakti sosial Fakultas Ilmu Sosial dan LPPMP UNY. Bakti sosial dihadiri oleh Wakil Rektor I UNY Wardan Suyanto, Ed.D. beserta pejabat dari LPPMP dan Fakultas Ilmu Sosial UNY serta pengurus organisasi mahasiswa. Disediakan 200 paket sembako, 50 paket perlengkapan sekolah dan 50 paket pakaian pantas pakai dalam bakti sosial ini.

Pada bakti sosial di kampung EMAS UNY ini juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan dengan laboratorium mini untuk cek asam urat dan gula darah bagi 200 pasien. Bakti sosial digelar pada Minggu 27 April 2014 di Balai Desa Plumbungan sekaligus pameran hasil bumi, kerajinan tangan, makanan khas serta PKK dusun Plumbungan. Penanggungjawab bakti sosial di Gunungkidul adalah Fakultas Ilmu Sosial dan LPPMP UNY.

Camat Patuk Haryo Ambar Suwardi menyambut gembira bakti sosial ini karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyakarat di Plumbungan. “Sehingga ke depannya tidak akan ada lagi masyarakat yang terjerat bank plecit” kata Haryo Ambar Suwardi. Kepala Dukuh Plumbungan, Sulistyo menyambut baik agenda bakti sosial UNY di desanya dan berharap agar pada masa depan pembinaan pada warga dapat terus dilanjutkan.

“Efek pencanangan kampung emas sangat luar biasa,” kata Sulistyo. “Banyak pihak yang penasaran dengan kampung emas Plumbungan sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke sini.” Kehidupan masyarakat desa dengan tradisi pertaniannya bukan saja merupakan simbol dari kearifan lokal yang sudah berkembang sekian lama untuk menjaga dan merawat kepemilikan akan lahan dan pangan, namun juga sebagai simbol rasa kesatuan rakyat yang diikat oleh kepentingan akan kebutuhan hidup melalui kerja gotong royong untuk terus berproduksi, sekaligus sebagai simbol adanya upaya pengembangan usaha-usaha kreatif demi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

Salah satu warga Plumbungan penerima bantuan, Samirah, mengucapkan terimakasih pada UNY atas kepedulian dan perhatiannya pada rakyat kecil dengan memberikan sumbangan berupa sembako dan pakaian pantas pakai, dan menginginkan kegiatan seperti ini terus berlanjut. Samirah juga berharap agar kelak cucunya dapat menempuh pendidikan di UNY. (dedy)