Adu Cepat "Building Run" di LPPMP

“Lomba yang membutuhkan kecermatan dan kehati-hatian”, begitu kurang lebih kata Dr. Haryanto, M.Pd, Dekan FIP sekaligus ketua panitia DIES UNY ke-49. 

Jumat pagi (12/4) LPPMP ramai didatangi calon peserta lomba LPPMP Building Run dalam rangka memeriahkan agenda DIES tahun 2013. Lomba yang mengharuskan peserta untuk adu cepat naik dan turun tangga gedung berlantai 4 ini diikuti oleh sekitar 80 peserta dari kalangan karyawan UNY. Peserta terdiri dari kurang lebih 60 peserta putra dan 20 peserta putri.

Lomba diawali dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh Dekan  FIP Dr. Haryanto, M.Pd , Wakil Dekan I FIP  Dr. Sugito, MA  dan didampingi ketua LPPMP Prof. Dr.  Zuhdan Kun Prasetyo, M.Pd selaku tuan rumah penyelenggara lomba. Upacara dimulai dengan sosialisasi aturan permainan oleh Dr. Ngatman Soewito, M.Pd. , kemudian sambutan dari ketua panitia DIES dan diakhiri dengan meninjau lintasan yang akan dilalui peserta.

Sekitar pukul 07.30, peserta giliran pertama mulai berlari dari garis start di lobi gedung orange. Dari 80 peserta, waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk satu kali putaran adalah sekitar 1 menit 30 detik. Untuk kategori putra (4 putaran) waktu tercepat diraih oleh Tri Pamungkas (LPPMP) dengan waktu 3 menit 54 detik, disusul Kiryono (FMIPA) 4 menit 12 detik dan Nusfiyanto (FIS) 4 menit 16 detik. Sedangkan kategori putri (2 putaran) waktu tercepat diraih oleh Rolisda (LPPMP) dengan waktu  2 menit 52 detik, disusul Dewi Widianingsih (Kepegawaian) 3 menit 4 detik dan Isti Wiyanti (FIP) 3 menit 22 detik. Keenam peserta peraih waktu tercepat tersebut mendapatkan piala dan uang pembinaan yang diserahkan langsung oleh Prof. Dr. Suwarna, M. Pd dan Dr. Ngatman Soewito, M.Pd diakhir acara.

 

 

 

 

 

 

 

 

Lomba yang berlangsung hingga pukul 09.00 WIB ini berlangsung lancar dengan peserta yang cukup antusias berlomba meraih waktu tercepat, sampai-sampai ada seorang peserta yang seharusnya hanya diwajibkan berlari sebanyak dua putaran, justru melanjutkan larinya untuk putaran ketiga, untungnya panitia segera mengingatkan peserta tersebut untuk berhenti. “Untung akhirnya juara, kalau tidak kan malah tombok”, kata seorang peserta sambil bercanda dengan peserta lain.